Liputan Bola Terkini – Timnas Indonesia kemungkinan besar akan berlaga di Olimpiade Paris 2024. Peluang ini muncul akibat potensi sanksi yang dapat diberikan FIFA kepada Israel. Dengan demikian, Indonesia dapat mengambil alih posisi yang sebelumnya ditempati oleh Israel.
Minggu lalu, Kongres FIFA ke-74 berlangsung di Bangkok, Thailand. Dalam kongres yang juga dihadiri oleh PSSI ini, beberapa keputusan penting berhasil dicapai.
Dalam kongres tersebut, beberapa negara di Asia mengusulkan agar FIFA memberikan sanksi kepada Israel. Usulan ini tentunya berkaitan dengan situasi yang terjadi antara Israel dan Palestina.
Permintaan sanksi tersebut dilaporkan diajukan oleh federasi sepak bola Aljazair, Yordania, Qatar, dan Palestina. Usulan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Baca Juga: “Siap Untuk Berpisah, PSG Coba Untuk Move On Dari Kylian Mbappe”
Akankah Israel Menghadapi Nasib Serupa dengan Rusia?
Dalam kongres yang diadakan di Thailand, dua opsi sanksi terhadap Israel diajukan kepada FIFA. Opsi pertama adalah mengeluarkan Israel dari keanggotaan FIFA. Opsi kedua adalah membekukan sementara status keanggotaan Israel.
Mereka mendesak FIFA untuk memperlakukan Israel dengan cara yang sama seperti yang diterapkan kepada Rusia. FIFA, bersama dengan UEFA, memberikan sanksi tegas kepada Rusia akibat tindakan mereka terhadap Ukraina.
Selain FIFA dan UEFA, Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga membekukan status Rusia. Akibat sanksi tersebut, tidak ada atlet yang mewakili Rusia sebagai sebuah negara di ajang Olimpiade.
Meskipun mendapat dukungan dari beberapa negara di Asia dan Afrika, hingga kini FIFA, UEFA, dan IOC belum membuat keputusan apa pun terkait Israel.
Indonesia di Ambang Olimpiade 2024: Peluang Besar atau Harapan Sia-Sia?
Jika FIFA mengenakan sanksi pada Israel, Indonesia bisa mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Olimpiade 2024. Garuda Muda, tim yang tidak berhasil lolos dari babak play-off, kemungkinan akan dipilih oleh FIFA untuk mengisi slot yang sebelumnya dipegang oleh Timnas Israel.
Namun, satu petinggi IOC, Pierre-Olivier Beckers-Vieujant, mengungkapkan keraguan. “Sulit untuk membayangkan pemberian sanksi terhadap Federasi Sepak Bola Israel saat ini,” ujar Beckers-Vieujant, yang berusia 64 tahun.
Wakil Presiden IOC, John Coates, juga mengungkapkan pandangan serupa. Dia meragukan bahwa Israel akan dikenai sanksi sebagaimana yang diberlakukan terhadap Rusia. “Tidak mungkin untuk mengharapkan penerapan sanksi yang sama terhadap Israel seperti yang terjadi pada kasus Rusia,” kata John Coates.