Liputan Bola Terkini – Siapa sangka, pemecatan bisa menjadi berkah terselubung? Itulah yang dirasakan oleh Graham Potter! Mantan pelatih Chelsea ini mengungkapkan bahwa pemecatannya dari Stamford Bridge mungkin menjadi hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidupnya. Kini, ia siap kembali ke sana—tapi kali ini sebagai pelatih West Ham!
Dari Chelsea ke West Ham: Awal Baru Bagi Potter
Potter ditunjuk sebagai pelatih Chelsea pada September 2022 menggantikan Thomas Tuchel. Sayangnya, perjalanan di London Barat itu hanya bertahan tujuh bulan, sebelum akhirnya ia harus angkat kaki pada April 2023.
Namun, alih-alih meratap, Potter justru mengambil sisi positif dari pengalaman itu. Alih-alih sakit hati, ia melihatnya sebagai batu loncatan menuju masa depan yang lebih baik.
Pelajaran Berharga dari Stamford Bridge
Sebagai seorang pelatih, Potter menyadari bahwa dunia sepak bola tak selalu berjalan mulus. Kadang di atas, kadang di bawah.
“Saya tidak ingin kehilangan pekerjaan, tetapi jika melihat ke belakang, mungkin itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya,” ujarnya.
Pelatih berusia 49 tahun itu mencatatkan 12 kemenangan dalam 31 pertandingan bersama Chelsea, dan meskipun itu bukan catatan terbaik, ia percaya pengalaman tersebut akan membantunya berkembang lebih jauh di masa depan.
“Mungkin 10 atau 20 tahun ke depan, saya akan melihat kembali momen ini sebagai titik balik terbesar dalam karier saya,” tambahnya.
Potter Bangkit Bersama West Ham
Setelah keluar dari Chelsea, Potter sempat menggambarkan periode kepelatihannya di sana sebagai ‘perfect storm’—situasi yang tak bisa ia kendalikan sepenuhnya. Namun, kini ia menatap masa depan dengan semangat baru bersama West Ham!
Di bawah arahannya, The Hammers sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Mereka berhasil meraih empat poin dari tiga pertandingan terakhir dan baru saja bangkit dari ketertinggalan untuk menahan imbang Aston Villa 1-1.
Potter sendiri menegaskan bahwa ia tak menyimpan dendam terhadap Chelsea. Justru sebaliknya, ia tetap menjalin hubungan baik dengan banyak orang di klub tersebut.
“Saya melihatnya sebagai pengalaman belajar. Saya tidak punya perasaan buruk terhadap Chelsea. Bahkan, saya masih memiliki banyak teman di sana,” ungkapnya.
Misi Baru: Membawa West Ham ke Level Lebih Tinggi
Kini, dengan mentalitas yang lebih kuat dan pengalaman yang lebih matang, Potter siap membuktikan bahwa kegagalan hanyalah awal dari kesuksesan besar! Ia bertekad membawa West Ham bersaing di papan atas Premier League dan mengembalikan kejayaan tim London Timur tersebut.
Jadi, apakah Graham Potter akan membuktikan bahwa pemecatan dari Chelsea benar-benar menjadi berkah tersembunyi dalam kariernya? Kita tunggu saja aksinya bersama West Ham!
Sumber: Bola.net