Liputan Bola Terkini– Penyerang muda Real Madrid, Rodrygo Goes, akhirnya angkat bicara mengenai alasan di balik absennya dari skuad Los Blancos pada penghujung musim lalu. Bukan cedera, bukan pula masalah fisik, tetapi tekanan mental yang membuatnya harus menepi sementara dari dunia sepak bola profesional. Pengakuan jujur itu kini menjadi sorotan, terutama di tengah meningkatnya kesadaran publik akan pentingnya kesehatan mental di kalangan atlet elit.
Rodrygo Akui Hadapi Tekanan Mental Berat
Dalam wawancara eksklusif dengan media Spanyol, Rodrygo mengungkap bahwa periode tersebut menjadi masa tersulit sepanjang kariernya. Ia merasa kehilangan motivasi dan kepercayaan diri, hingga sulit menikmati permainan yang selama ini menjadi passion-nya.
“Secara mental saya benar-benar jatuh. Saya mencoba menyembunyikannya dari rekan setim, tapi di dalam hati saya tahu sedang tidak baik-baik saja,” ungkap Rayo dengan nada emosional.
Kondisi itu membuat performanya menurun drastis. Carlo Ancelotti, yang dikenal dekat dengan para pemain, akhirnya memutuskan untuk tidak memaksanya tampil hingga benar-benar pulih. Keputusan tersebut terbukti bijak dan menjadi langkah awal pemulihan Rodrygo dari kelelahan mental yang ia alami.
Dukungan Ancelotti dan Tim Jadi Penyelamat
Rodrygo menuturkan bahwa peran Ancelotti sangat besar dalam proses pemulihannya. Pelatih asal Italia itu memahami situasi sang pemain bukan hanya sebagai pelatih, tetapi juga sebagai sosok ayah.
“Pelatih bilang saya harus tenang, bahwa tak apa untuk mundur sejenak. Kata-kata itu membuat saya merasa dimengerti,” ujarnya.
Selain Ancelotti, keluarga dan staf kepelatihan Madrid juga memberikan dukungan penuh. Mereka terus memotivasi Rodrygo agar fokus memperbaiki kondisi mental sebelum kembali ke lapangan. Kombinasi dukungan moral dan pendampingan profesional membuat sang winger perlahan menemukan kembali kepercayaan dirinya.
Rodrygo Siap Bangkit dan Kembali Bersinar
Kini, Rodrygo mengaku sudah jauh lebih stabil secara mental. Ia menatap musim baru bersama Real Madrid dengan semangat tinggi dan tekad besar untuk merebut kembali posisi utama di skuad.
“Sekarang saya menikmati setiap latihan. Saya merasa lebih kuat, baik secara mental maupun emosional,” katanya optimistis.
Dengan ketenangan yang telah kembali, Rodrygo berjanji akan tampil lebih konsisten dan matang. Kisahnya menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap sepak bola, para pemain juga manusia yang bisa lelah, rapuh, dan butuh ruang untuk pulih. Bagi Rodrygo, masa sulit itu kini berubah menjadi titik balik menuju versi terbaik dirinya di dalam maupun di luar lapangan.