Tangis Harry Kane: Penantian 15 Tahun yang Belum Berbuah TrofiTangis Harry Kane: Penantian 15 Tahun yang Belum Berbuah Trofi
Spread the love

Liputan Bola Terkini Harapan Harry Kane untuk mengakhiri puasa gelar kembali pupus. Bayern Munchen harus tersingkir dari Liga Champions, dan kapten timnas Inggris itu tak mampu menahan air mata setelah kekalahan menyakitkan di markas Inter Milan, Stadion Giuseppe Meazza.1

Harry Kane sempat menghidupkan harapan lewat gol penyeimbang di leg kedua perempat final, Kamis (17/4/2025) dini hari WIB. 1 .Namun ada 2 gol dari Lautaro Martinez dan Benjamin membawa Inter unggul. Bayern sempat memperkecil ketertinggalan lewat sundulan Eric Dier, tapi skor agregat 4-3 memastikan langkah Inter ke semifinal.

15 Tahun Tanpa Gelar

Kekalahan ini menambah panjang daftar kegagalan Kane dalam meraih trofi sepanjang karier profesionalnya. Di usia 31 tahun, Kane belum sekalipun mengangkat gelar mayor, baik di level klub maupun timnas.

Sederet peluang emas sudah pernah menghampirinya—final Euro, final Liga Champions, hingga persaingan sengit di Premier League dan Piala Liga Inggris. Namun semuanya berakhir dengan kekecewaan.

Di Bayern pun, Kane sudah merasakan pahitnya kekalahan di final Piala Super Jerman. Kini, waktu terus berjalan, dan peluangnya kian menipis.

Air Mata di Meazza

Tangis Kane di hadapan pendukung Bayern menjadi momen yang menyentuh banyak pihak. Kamera menangkap ekspresi emosionalnya, seakan menumpahkan beban bertahun-tahun penantian yang belum terbayar.

Mantan bintang Bayern, Michael Ballack, ikut bersimpati. 2 .”Air mata itu adalah simbol perjalanan karier berat,” katanya kepada DAZN. 3 .”Setiap tahun berlalu, dan kesempatan untuk meraih gelar semakin sedikit. Saya pun ikut terharu melihatnya.”

Masih Ada Asa di Bundesliga

Meski mimpi di Liga Champions kandas, harapan Kane belum sepenuhnya sirna. Bayern masih memimpin klasemen Bundesliga, unggul enam poin dari Bayer Leverkusen dengan lima laga tersisa.

Trofi Bundesliga mungkin tak seprestisius Liga Champions, tapi bisa menjadi pelipur lara bagi Kane. Setelah lebih dari 15 tahun berjuang, satu trofi pun bisa sangat berarti.