Liputan Bola Terkini– Sejak musim 2024/2025, Pedri tampil sebagai salah satu poros permainan Barcelona. Di bawah komando Hansi Flick, ia mencatat 59 penampilan, mengemas enam gol plus delapan assist, dan ikut mengantarkan Blaugrana menyapu bersih tiga gelar domestik. Periode itu kerap disebut sebagai titik balik besar dalam kariernya.1
Memasuki kampanye 2025/2026, grafiknya tak turun. Dalam enam laga awal, gelandang asal Spanyol tersebut sudah menyumbang satu gol dan kembali jadi pilihan utama di lini tengah. Konsistensi ini mempertegas betapa krusial perannya bagi Barca.
Padahal, beberapa musim sebelumnya Pedri kerap tersandung urusan kebugaran—cedera datang-pergi dan performa naik-turun. Kini situasinya berbeda: ia lebih bugar, menit bermain stabil, dan pemulihan terasa lebih mulus. Kuncinya ada pada perubahan gaya hidup yang ia jalani.
Dalam sebuah sesi wawancara, Pedri mengungkap dua pilar utama yang menunjang kebangkitannya: pola makan baru serta program latihan spesifik untuk memperkuat tubuh dan meminimalkan risiko cedera.
Puasa Intermiten, Saran Ferran Torres
Perubahan paling terasa muncul dari pola makan. Pedri mengadopsi puasa intermiten setelah mendapat rekomendasi langsung dari Ferran Torres. Pola ini, menurutnya, membuat tubuh terasa lebih ringan dan fokus pertandingan meningkat.
Dalam hari biasa, Pedri membatasi makan ke dua waktu: siang dan malam. Khusus matchday, ia menambah sarapan agar suplai energi terjaga. Asupan air juga diperbanyak untuk memastikan hidrasi prima selama aktivitas intens.
Ia menuturkan bahwa setelah mencoba metode tersebut, efek positifnya terasa jelas, sehingga untuk saat ini ia memilih mempertahankannya. Meski begitu, ia tetap mengakui punya “godaan” favorit: kroket ham buatan sang ibu—biasanya baru ia cicip sesekali usai pertandingan, sambil bercanda akan lebih leluasa menyantapnya saat sudah pensiun.
Bukan Cuma Diet: Latihan Kekuatan Mengusir Cedera
Perombakan tidak berhenti pada dapur. Pedri kini disiplin menjalankan latihan kekuatan (strength training) yang dirancang tim pelatih Barcelona. Fokusnya: menyiapkan tubuh menghadapi intensitas tinggi sekaligus memperbaiki aspek-aspek gerak yang dulu rawan memicu cedera.
Hamstring sempat jadi titik lemah utamanya. Namun sekitar 15 bulan terakhir, masalah itu jauh berkurang. Dengan fondasi fisik yang lebih solid—mulai dari akselerasi awal, kemampuan berputar, hingga stabilitas—Pedri bisa bermain tanpa selalu dibayangi kekhawatiran bakal “langganan klaim BPJS”. Intinya, persiapan fisik yang tepat membuatnya kembali menikmati hal yang paling ia cintai: bermain sepak bola.
Modal Penting Barca di Musim Padat
Barcelona jelas tak ingin kehilangan sosok sentral seperti Pedri. Jadwal padat menanti di berbagai ajang, dan kebugarannya akan jadi aset besar untuk menjaga kualitas permainan tim. Selama pola makan terjaga, latihan kekuatan dijalankan konsisten, serta manajemen beban tampil rapi, peluang Pedri mempertahankan performa top di sepanjang musim semakin terbuka lebar.