Liputan Bola Terkini – Paris Saint-Germain secara resmi meraih gelar Ligue 1 untuk keempat kalinya secara beruntun kemenangan tipis 1-0. Atas Angers di Parc des Princes memastikan posisi mereka tak terkejar oleh pesaing terdekat, AS Monaco. Desire Doue mencetak satu-satunya gol di menit ke-55, menyambut umpan dari Khvicha Kvaratskhelia. Hasil ini menegaskan dominasi PSG yang kini telah mengoleksi 13 trofi kasta tertinggi sepak bola Prancis.
Usai pertandingan, pelatih Luis Enrique menyatakan ambisi tim untuk menyelesaikan musim tanpa sekalipun mengalami kekalahan. Belum pernah ada yang mencapainya di Prancis, dan kami ingin menjadi yang pertama, kata Enrique.
Memburu Rekor dan Persiapan Kompetisi Lain
Apabila PSG bisa menjaga rekor tak terkalahkan di enam pertandingan sisa, mereka akan menjadi klub ketujuh dari lima liga top Eropa yang menyelesaikan musim liga tanpa kalah. Pencapaian serupa sebelumnya ditorehkan oleh Bayer Leverkusen (2024), Juventus (2012), Arsenal (2004), AC Milan (1992), Perugia (1979), dan Preston North End (1889).
Luis Enrique juga menyebut bahwa torehan ini akan menjadi modal berharga untuk turnamen lain.
Ini akan sangat bermanfaat untuk Liga Champions dan Coupe de France, tuturnya. Fakta bahwa kami mengamankan gelar di awal April menunjukkan betapa konsistennya performa kami musim ini.
Di Liga Champions, PSG akan bertemu Aston Villa di babak perempat final, usai menyingkirkan Liverpool. Mereka juga dijadwalkan menghadapi Reims di final Coupe de France pada akhir Mei mendatang.
Marquinhos: Gelar Ini Punya Makna Besar
Kemenangan atas Angers memperlihatkan dominasi PSG sejak peluit awal. Goncalo Ramos dan Vitinha sempat mengancam sebelum Doue mencetak gol penentu yang memastikan trofi ke-11 dalam 13 musim terakhir.
Kapten PSG, Marquinhos, menyambut keberhasilan ini dengan antusias. Rasanya luar biasa, saya sangat bangga, ujarnya kepada beIN Sports.
Setiap trofi punya makna besar dan akan tercatat dalam sejarah klub. Kami selalu punya tekad untuk memenangkan semuanya. Ia melanjutkan, Saat kami gagal menjuarai liga, itu meninggalkan luka. Saya sendiri sudah dua kali mengalaminya. Tim ini layak mendapat kemenangan.
Sudah menjadi karakter kami untuk bermain habis-habisan, tampil agresif, dan membela lambang di dada setiap kali turun ke lapangan. Kami bahagia melihat para suporter turut merayakannya.