Spread the love

Liputan Bola Terkini – Pelatih Borussia Dortmund, Edin Terzic, merasa sangat kecewa melihat timnya tumbang di final Liga Champions 2023/2024. Ia berpendapat bahwa BVB sebenarnya layak untuk keluar sebagai pemenang di laga ini.

Pada dini hari tadi, Dortmund melakoni sebuah laga krusial di Wembley. Mereka menghadapi Real Madrid dalam partai final Liga Champions 2023/2024. Meskipun tidak diunggulkan, Dortmund mampu tampil cemerlang di babak pertama, membuat Real Madrid kelabakan. Sayangnya, di babak kedua, Los Blancos menunjukkan kelas mereka dan berhasil menang dengan skor 2-0.

Terzic tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas kekalahan ini. “Kami bermain dengan sangat bagus hari ini, dan kami layak mendapatkan hasil yang lebih baik dari kekalahan 2-0 ini,” keluh Terzic kepada ZDF.

Ambisi Besar Dortmund: Strategi Menekan yang Merepotkan Real Madrid di Final Liga Champions

Terzic menegaskan bahwa Dortmund tidak bermain secara pragmatis meskipun tidak diunggulkan dalam laga ini. Ia menyebut Die Borussen benar-benar tampil menekan sejak awal pertandingan karena mereka memiliki ambisi besar untuk mengalahkan Madrid.

“Sejak detik pertama pertandingan ini, kami menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa kami tidak hanya sekedar numpang lewat di final ini, melainkan untuk memenangkan laga ini,” sambung Terzic. Komitmen ini terlihat dari strategi agresif yang diterapkan oleh Dortmund sejak peluit pertama dibunyikan, yang membuat Real Madrid kerepotan selama babak pertama.

Baca Juga: “Brahim Diaz Ungkap Kemenangan Real Madrid Vs Granada : “Kami Bukan Lagi Teman Melainkan kami Adalah Keluarga”

Mengapa Dortmund Gagal Memanfaatkan Peluang Emas Melawan Real Madrid?

Terzic juga menyebut bahwa Dortmund hampir bermain sempurna di semua lini. Mereka berhasil menahan gempuran Real Madrid dan menciptakan beberapa peluang emas. Namun, sayangnya, mereka gagal mencetak gol, yang pada akhirnya membuat mereka menelan kekalahan di laga ini.

“Kami melakukan banyak hal yang benar di hari ini, namun mereka [Madrid] mampu tampil tajam di saat yang tepat, di mana kami tidak memiliki aspek itu hari ini,” pungkasnya. Ketidakmampuan Dortmund untuk memanfaatkan peluang yang mereka miliki menjadi faktor kunci dalam kekalahan ini. Real Madrid, di sisi lain, berhasil memanfaatkan sedikit peluang yang mereka dapatkan dengan sangat baik.

Borussia Dortmund: Mengapa Puasa Trofi Liga Champions Berlanjut Sejak 1997?

Kekalahan ini membuat puasa Borussia Dortmund untuk trofi Liga Champions berlanjut. Terakhir kali The Black and Yellow memenangkan trofi si kuping lebar ini terjadi pada tahun 1997 silam. Sejak saat itu, mereka beberapa kali mendekati gelar juara, namun selalu gagal di rintangan terakhir. Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi tim dan fans yang telah menunggu selama lebih dari dua dekade untuk melihat tim kesayangan mereka kembali menjadi yang terbaik di Eropa.

Analisis Pertandingan: Bagaimana Real Madrid Mengalahkan Borussia Dortmund di Final Liga Champions 2024

Pada pertandingan tersebut, Dortmund memulai dengan sangat baik, menciptakan beberapa peluang yang membuat pertahanan Real Madrid kewalahan. Pemain-pemain seperti Jude Bellingham dan Marco Reus tampil menonjol, menunjukkan kemampuan mereka dalam menguasai bola dan menciptakan peluang. Namun, kiper Real Madrid, Thibaut Courtois, tampil gemilang dan berhasil menggagalkan beberapa peluang emas Dortmund.

Baca Juga: “Siap Untuk Berpisah, PSG Coba Untuk Move On Dari Kylian Mbappe”

Di babak kedua, Real Madrid meningkatkan intensitas permainan mereka. Dengan pengalaman dan kualitas individu yang dimiliki oleh pemain-pemain seperti Karim Benzema dan Vinicius Jr., mereka mampu memecah kebuntuan dan mencetak dua gol yang menentukan. Gol pertama datang dari tendangan keras Benzema yang tidak mampu diantisipasi oleh kiper Dortmund, Gregor Kobel. Gol kedua dicetak oleh Vinicius Jr. setelah menerima umpan matang dari Luka Modric.

Pelajaran Berharga dan Langkah Maju: Harapan Borussia Dortmund Setelah Kekalahan di Final Liga Champions

Kekecewaan tidak hanya dirasakan oleh pelatih dan pemain, tetapi juga oleh para fans Dortmund yang sudah berharap tim mereka bisa mengakhiri penantian panjang untuk meraih trofi Liga Champions. Namun, kekalahan ini juga memberikan pelajaran berharga bagi tim. Terzic dan para pemainnya harus mengambil hikmah dari pertandingan ini dan bekerja lebih keras untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Ke depan, Dortmund perlu fokus pada penguatan tim, baik dari segi taktik maupun mental. Dengan skuad muda yang mereka miliki, seperti Jude Bellingham, Giovanni Reyna, dan Erling Haaland (jika tetap bertahan), Dortmund memiliki potensi besar untuk terus bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa. Konsistensi dan pengalaman yang didapat dari pertandingan seperti final Liga Champions ini akan menjadi modal berharga untuk musim-musim berikutnya.

Kegagalan di final ini, meskipun menyakitkan, harus dijadikan motivasi untuk meraih sukses di masa depan. Dengan semangat juang yang tinggi dan dukungan penuh dari fans, Borussia Dortmund memiliki semua yang dibutuhkan untuk kembali menjadi salah satu tim terbaik di Eropa.