Liputan Bola Terkini– Penyerang Arsenal asal Swedia, Viktor Gyokeres, sedang menghadapi masa sulit setelah gagal mencetak gol dalam beberapa pertandingan terakhir. Striker berusia 26 tahun itu belum menemukan sentuhan terbaiknya dalam enam laga berturut-turut, membuat sebagian penggemar mempertanyakan kontribusinya di lini depan The Gunners.1
Didatangkan pada bursa transfer musim panas lalu dari Sporting CP dengan biaya mencapai 63,5 juta pounds, Gyokeres langsung dipercaya menjadi ujung tombak utama oleh Mikel Arteta. Sejak awal musim, ia hampir selalu bermain sejak menit pertama di semua kompetisi, hanya sekali duduk di bangku cadangan.
Namun, torehan tiga gol sejauh ini — dua di antaranya ke gawang Leeds pada bulan Agustus — dianggap belum cukup oleh para suporter yang menuntut penampilan lebih tajam.
Tomasson Bela Gyokeres: “Kalau Mengkritik, Berarti Tak Mengerti Sepak Bola”
Pelatih timnas Swedia, Jon Dahl Tomasson, tak tinggal diam menanggapi gelombang kritik terhadap anak asuhnya itu. Dalam sesi jumpa pers terbaru, Tomasson menegaskan bahwa Gyokeres tetap berkontribusi besar meski tak selalu mencetak gol.
“Viktor sedang berada dalam kondisi baik. Jika ada yang mengatakan ia tidak memberi dampak, berarti mereka tidak paham sepak bola,” ujar Tomasson tegas.
Menurut sang pelatih, performa seorang striker tak bisa dinilai hanya dari jumlah gol semata. “Ia banyak membuka ruang, berlari tanpa bola, dan bekerja keras membantu tim. Adaptasi di klub baru memang butuh waktu, tapi dia bermain luar biasa sejauh ini,” lanjutnya memberi pembelaan.
Fokus ke Kualifikasi Piala Dunia Bersama Swedia
Setelah menjalani masa padat bersama Arsenal, Gyokeres kini kembali memperkuat tim nasional Swedia untuk lanjutan kualifikasi Piala Dunia. Dalam jeda internasional kali ini, Swedia dijadwalkan menghadapi Swiss serta Kosovo dalam dua laga krusial bulan Oktober.
Situasi Swedia sendiri belum ideal. Dari dua laga awal, mereka baru mengumpulkan satu poin — hasil imbang kontra Slovenia serta kekalahan menyakitkan dari Kosovo. Sementara itu, Swiss memimpin Grup B dengan dua kemenangan beruntun.
Tomasson berharap kehadiran Gyokeres bisa menjadi kunci untuk mengubah nasib timnya. “Kami percaya Viktor akan menemukan kembali ketajamannya. Dukungan untuknya harus tetap kuat, baik di tim nasional maupun di klub,” tutup sang pelatih optimistis.