Liputan Bola Terkini – Laga seru Timnas Indonesia melawan Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali menjadi bahan perbincangan panas. Para pecinta sepak bola Tanah Air tak bisa menahan kekecewaan mereka terhadap keputusan wasit Ahmed Al-Kaf asal Oman, yang memicu kontroversi besar. Pasalnya, Bahrain berhasil mencetak gol penyeimbang di menit 90+9, padahal waktu tambahan yang diberikan hanya enam menit!
Bertandang ke markas Bahrain, Indonesia tampil penuh semangat di matchday ketiga Grup C, Kamis (10/10) malam WIB. Laga yang berlangsung di Bahrain National Stadium berlangsung dengan intens dan diwarnai berbagai momen mendebarkan. Skuad Garuda sempat unggul 2-1 lewat aksi brilian Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick. Namun, harapan untuk membawa pulang tiga poin sirna setelah Mohammed Marhoon mencetak gol penyeimbang di masa injury time.
Gol kedua Bahrain inilah yang memancing protes keras dari pihak Indonesia. Mereka merasa waktu seharusnya sudah habis sebelum gol tersebut terjadi. Muncul pertanyaan besar di kalangan penggemar: bagaimana sebenarnya aturan tambahan waktu ini, dan mengapa wasit memutuskan memperpanjang hingga menit ke-99?
Kontroversi ini membuat banyak pihak bertanya-tanya mengenai regulasi yang mengatur pemberian injury time. Apakah keputusan wasit sudah sesuai, atau justru merugikan Timnas Indonesia?
Jadi, bagaimana menurut kalian, Sobat Garuda? Apakah hasil pertandingan ini sudah adil, atau seharusnya Timnas Indonesia layak mendapatkan hasil yang lebih baik?
Regulasi Tambahan Waktu di Sepak Bola: Fakta Penting yang Wajib Kamu Tahu!
Sobat sepak bola, pernahkah kalian merasa penasaran kenapa waktu tambahan di akhir pertandingan bisa berbeda-beda? Seperti yang terjadi di laga dramatis antara Indonesia dan Bahrain, keputusan wasit untuk memberikan tambahan waktu hingga menit ke-99 sempat menimbulkan protes besar. Nah, ternyata ada aturan resmi yang mengatur soal ini, lho! Yuk, kita bahas bareng-bareng!
Dalam setiap pertandingan sepak bola di bawah naungan FIFA, aturan waktu tambahan mengacu pada Law of the Game yang dikeluarkan oleh IFAB (International Football Association Board). Aturan ini juga berlaku di pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, termasuk laga antara Indonesia dan Bahrain.
Baca Juga: “7 Bintang Premier League yang Belum Tampil Gemilang di Awal Musim 2024/25”
Durasi Pertandingan dan Tambahan Waktu
Pada bagian The Duration of Match, IFAB menjelaskan beberapa kondisi yang memungkinkan Ahmed Al-Kaf memberikan tambahan waktu di setiap babak, yaitu:
- Pergantian pemain
- Penilaian dan pemindahan pemain yang cedera
- Membuang-buang waktu
- Sanksi disiplin
- Penghentian medis yang diizinkan, seperti jeda minum atau pendinginan
- Penundaan terkait VAR (Video Assistant Referee)
- Perayaan gol
- Penundaan lainnya, seperti gangguan dari pihak luar
Wasit keempat akan mengumumkan minimal waktu tambahan di penghujung setiap babak. Nah, meski wasit menunjukkan angka tertentu, tambahan waktu ini bisa saja diperpanjang jika ada insiden tambahan di waktu tersebut, tapi tidak bisa dikurangi.
Kasus Laga Indonesia vs Bahrain
Pada laga panas Indonesia vs Bahrain, gol penyeimbang dari Bahrain terjadi di menit ke-99, meski waktu tambahan awal hanya enam menit. Hal ini membuat banyak penggemar Indonesia mempertanyakan keputusan wasit. Namun, sesuai regulasi IFAB, wasit berhak menambahkan waktu jika ada alasan yang cukup kuat, seperti adanya penundaan saat perayaan gol atau kejadian lain yang menyebabkan tertundanya pertandingan.
Jadi, meski waktu tambahan yang diumumkan adalah enam menit, bukan berarti waktu tersebut tidak bisa diperpanjang.
Sekarang Sobat Garuda sudah tahu kan, kenapa tambahan waktu bisa bervariasi? Bagaimana nih, apakah menurut kalian keputusan wasit sudah tepat atau justru merugikan Timnas kita?
Sumber: Bola.net