Spread the love

Liputan Seputar Berita – Atalanta memaksa Bayer Leverkusen menyerah di final Liga Europa 2023/2024 pada Kamis (23/5/2024). Dalam pertandingan puncak di Aviva Stadium, Leverkusen kalah 0-3. Tiga gol Atalanta tercipta pada menit ke-12, 26, dan 75, semuanya diciptakan oleh winger Nigeria berusia 26 tahun, Ademola Lookman.1

Leverkusen, yang sebelumnya tidak terkalahkan di semua kompetisi musim ini, harus menerima kekalahan pertama mereka. Sementara itu, Atalanta sukses meraih gelar juara perdana mereka di kancah Eropa. Meskipun kalah, Leverkusen menunjukkan sikap sportif. Pelatih Xabi Alonso dan para pemainnya mengakui bahwa pasukan Gian Piero Gasperini bermain lebih baik dan layak menjadi juara. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Leverkusen, dan mereka bertekad untuk bangkit lebih kuat di musim mendatang. Dengan semangat juang yang tinggi, mereka berharap bisa meraih kesuksesan di kompetisi mendatang, termasuk di final DFB Pokal yang akan datang.

Hari Apes Bagi Bayer Leverkusen

Sebelum laga final, Leverkusen sangat difavoritkan karena musim ini mereka tampil sangat perkasa. Sebagai juara baru Bundesliga, mereka belum pernah tersentuh kekalahan.

Dalam 51 pertandingan di semua kompetisi, anak-anak asuh Xabi Alonso memenangkan 42 pertandingan dan seri sembilan kali (M42 S9 K0). Selain itu, mereka telah mencetak total 143 gol dan hanya kebobolan 39 kali. Alonso mengakui bahwa Atalanta bermain lebih baik dan layak meraih trofi hari itu. Setelah gol pertama Atalanta, Leverkusen kesulitan menemukan solusi dan menciptakan peluang-peluang yang baik. Menurutnya, itu bukanlah hari yang baik bagi timnya.

Sangat Kecewanya Bayer Leverkusen

Menurut bek dan kapten Leverkusen, Jonathan Tah, kekalahan ini sangat mengecewakan karena harus mereka dapatkan di final, menjadi kekalahan pertama mereka. Tah juga mengakui bahwa Atalanta memang layak menang.

“Mereka benar-benar layak menang hari ini. Kami kesulitan mengembangkan permainan. Mereka lebih agresif dalam duel, juga memberi kami hanya sedikit ruang, jadi mereka layak menang hari ini,” tutur Tah.

Gelandang Leverkusen, Granit Xhaka, juga memberikan ucapan selamat kepada Atalanta, meskipun mengakui kekecewaan atas kekalahan timnya. “Sejujurnya, kami tak tertarik dengan rekor tak terkalahkan. Dari awal, kami tak tertarik pada itu. Ini tentang pertandingan [final], tapi sayangnya kami kalah hari ini,” ujarnya. “Itulah sepak bola. Kemarin, kami sudah bilang kalau laga ini akan sulit. Selamat buat Atalanta,” imbuhnya.

Tegaknya Kepala Pemain Leverkusen

Robert Andrich, gelandang Bayer Leverkusen, menyesali kenyataan bahwa timnya kalah di saat yang tidak tepat. Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa Leverkusen harus tetap tegar dan memberi selamat kepada Atalanta atas kemenangan mereka. Menurut Andrich, Atalanta bermain sesuai dengan gaya mereka yang biasanya, dengan menantang satu lawan satu di seluruh lapangan dan menguasai duel-duel penting. Meskipun Leverkusen memiliki fase-fase di mana mereka merasa lebih unggul, mereka gagal menghasilkan peluang nyata untuk mencetak gol. Andrich menyimpulkan bahwa kekalahan tersebut adalah konsekuensi wajar jika tim kebobolan tiga gol tanpa mampu menjaringkan satu pun.

Meskipun kalah, perjalanan Leverkusen musim ini belum selesai. Mereka masih memiliki satu pertandingan lagi, yaitu melawan Kaiserslautern di final DFB Pokal pada tanggal 26 Mei 2024. Ini adalah kesempatan terakhir bagi Leverkusen untuk mengakhiri musim dengan gelar, dan para pemain diharapkan akan memberikan segalanya untuk meraih kemenangan dan memperbaiki kesan setelah kekalahan di final Liga Europa.