Liputan Bola Terkini – Situasi panas sempat melanda Manchester United beberapa waktu lalu. Sang manajer, Ruben Amorim, dikabarkan hampir angkat kaki dari kursi pelatih. Tekanan berat serta masalah internal membuat posisi Amorim goyah di Old Trafford.1
Masalah ini mulai mencuat pada Februari lalu, ketika badai cedera menghantam skuad utama. Di saat bersamaan, pemilik baru klub, Sir Jim Ratcliffe, melakukan kunjungan langsung ke pusat latihan Carrington. Peristiwa ini langsung memicu ketegangan di lingkungan klub.
Badai Cedera yang Menggoyang Stabilitas Tim
Sebagai catatan, dalam waktu yang sangat singkat, tiga pemain tengah andalan MU harus menepi karena masalah otot. Kobbie Mainoo, Toby Collyer, dan Manuel Ugarte menjadi korban pertama dalam rangkaian cedera ini.
Lebih buruknya lagi, hanya berselang tiga hari, Amad Diallo mengalami cedera ligamen pergelangan kaki saat latihan di depan Ratcliffe. Akibatnya, Manchester United terpaksa mengandalkan pemain akademi saat menghadapi Tottenham Hotspur. Situasi ini jelas mengundang diskusi serius soal metode latihan dan manajemen pemain yang dinilai bermasalah.
Ketegangan di Balik Pintu Tertutup
Tak pelak, Ruben Amorim pun mulai meragukan situasi di klub. Beberapa sumber menyebutkan, pelatih asal Portugal itu bahkan sempat berpikir untuk mengakhiri kontraknya lebih cepat.
Pernyataan Amorim di depan media mengenai ketidakpastian masa depannya, termasuk soal kemungkinan pemecatan, seolah mempertegas spekulasi tersebut.
Sebagai respons, Sir Jim Ratcliffe mengadakan pertemuan khusus membahas isu cedera bersama Amorim dan tim medis. Ketegangan sempat terjadi karena perbedaan pandangan soal metode pelatihan.
Beruntung, CEO Omar Berrada dan direktur teknis Jason Wilcox turun tangan langsung. Keduanya memberikan jaminan kepada Amorim soal proyek jangka panjang dan rencana transfer yang sedang disiapkan. Hasilnya, Amorim akhirnya memutuskan bertahan.
Revolusi Ratcliffe di Manchester United
Kehadiran Sir Jim Ratcliffe memang membawa warna baru di Old Trafford. Tak hanya aktif dalam urusan bisnis, miliarder asal Inggris itu bahkan turun langsung ke lapangan, berdialog dengan staf mulai dari tukang pijat hingga koki klub.
Menariknya, hubungan antara Ratcliffe dan Amorim digambarkan sebagai kombinasi antara tantangan dan saling menghormati. Ratcliffe dalam wawancara menyebut Amorim sebagai sosok yang bijaksana, tegas, dan memiliki prinsip kuat.
Pergantian di jajaran manajemen juga terjadi, termasuk kepergian Dan Ashworth yang sempat kontroversial. Posisi strategis itu kini ditangani duet Berrada dan Wilcox, yang sudah lama bekerja sama sejak era Manchester City.
Arah Baru Strategi Transfer MU
Memasuki bursa transfer musim panas mendatang, Manchester United akan fokus memburu pemain muda berbakat dengan kapasitas fisik mumpuni. Hal ini sejalan dengan filosofi Ruben Amorim yang menyukai pemain atletis dan bisa fleksibel dengan berbagai formasi, terutama 3-4-2-1.
Salah satu nama yang masuk radar adalah Patrick Dorgu, pemain muda yang dikenal memiliki stamina dan kekuatan fisik luar biasa. Kebijakan ini sekaligus menjadi pelajaran setelah kegagalan di musim sebelumnya, seperti saat Scott McTominay dijual dan justru bersinar bersama Napoli.
Kini, departemen rekrutmen dipegang oleh Christopher Vivell, dibantu Matt Hargreaves dalam urusan kontrak dan transfer. Keduanya memanfaatkan jaringan luas mereka untuk mendatangkan pemain sesuai kebutuhan klub.
Drama yang Berujung Harapan Baru
Meski sempat diwarnai ketegangan, kini situasi di Old Trafford perlahan mulai kondusif. Ruben Amorim tetap bertahan, proyek jangka panjang klub berjalan, dan rencana revolusi Sir Jim Ratcliffe pun mulai tampak arah jelasnya.
Dengan perbaikan struktur manajemen serta fokus pada regenerasi skuad, harapan publik untuk melihat Manchester United kembali bersaing di level atas Premier League semakin terbuka lebar.