Liputan Bola Terkini – Crystal Palace membuat kejutan besar dengan meraih kemenangan atas Manchester City di partai final Piala FA musim 2024/2025. Yang digelar pada Sabtu (17/5) malam WIB bermain di Stadion Wembley, Palace menang tipis 1-0 dan berhasil mengangkat trofi juara. Padahal, Man City tampil dominan dengan 78% penguasaan bola dan melepaskan 23 tembakan sepanjang pertandingan. Di sisi lain, Palace hanya mencatat tujuh upaya.
Meski punya segudang peluang, The Citizens gagal menjebol gawang lawan. Pada menit ke-36, mereka mendapat hadiah penalti, namun eksekusi Omar Marmoush digagalkan dengan gemilang oleh Dean Henderson. Penampilan sang kiper menjadi salah satu kunci kemenangan Palace. Sementara itu, tim asuhan Oliver Glasner memaksimalkan peluang yang mereka miliki. Gol tunggal dari Eberechi Eze tercipta pada menit ke-16. Palace sempat menggandakan keunggulan lewat Daniel Muñoz, tapi dianulir karena offside. Lalu, apa saja pelajaran penting dari laga ini.
Trofi Mayor Pertama Untuk Crystal Palace
Bagi Crystal Palace, gelar ini sangat bersejarah. Ini merupakan trofi mayor pertama mereka sejak klub berdiri 119 tahun lalu. Sebelumnya, mereka pernah hampir meraihnya pada final Piala FA 2016, namun kalah 1-2 dari Manchester United. Kini, Palace menorehkan tinta emas dengan meraih gelar bergengsi di kancah sepak bola Inggris.
Kontroversi Dean Henderson
Final ini juga diwarnai kontroversi. Pada babak pertama, Dean Henderson diduga melakukan handball di luar kotak penalti untuk menghentikan peluang Erling Haaland. Banyak pihak, termasuk Wayne Rooney, menilai insiden tersebut layak diganjar kartu merah. Namun wasit Stuart Attwell dan VAR tidak memberikan hukuman apapun. Itu jelas-jelas kartu merah. Haaland tinggal menendang bola, dan Henderson menghentikannya dengan tangan. Bagaimana bisa mereka tidak melihat itu?” ujar Rooney kepada BBC Sport.
Eberechi Eze Bersinar Terang
Eberechi Eze menjadi pahlawan dalam pertandingan final ini. Pemain sayap berusia 26 tahun tampil luar biasa, bukan hanya mencetak gol kemenangan, tapi juga menjadi ancaman konstan bagi pertahanan City. Di sepanjang ajang Piala FA musim ini, Eze mencatat empat gol dan satu assist dari lima pertandingan. Saya bahkan kehabisan kata-kata. Ini semua karena Tuhan. Mengalahkan tim sekelas Man City dengan cara seperti ini, itu hanya mungkin karena pertolongan Tuhan,” ungkap Eze.
Crystal Palace Juara Tanpa Prediksi
Meski tak diunggulkan sejak awal, Palace menunjukkan konsistensi dan efisiensi sepanjang turnamen. Mereka mencetak 13 gol dan hanya kebobolan sekali dari enam laga. Sebuah pencapaian yang menunjukkan bahwa mereka memang pantas jadi juara.