Liputan Bola Terkini – Final Liga Champions musim ini bakal hadirkan duel panas antara PSG vs Inter Milan di Allianz Arena, Munich. Laga dijadwalkan Minggu (1/6) pukul 02.00 WIB. Permainan tidak cuma soal taktik, melainkan benturan generasi.
Duel PSG Vs Inter: Pengalaman Tua lawan Energi Muda
Paris Saint-Germain datang dengan skuad muda penuh semangat. Rata-rata usia pemain Les Parisiens hanya 23,8 tahun. Satu-satunya pemain senior, Marquinhos, kini menginjak usia 30. Selebihnya, dihuni generasi baru sepakbola Eropa yang mengandalkan kecepatan serta teknik eksplosif.
Sebaliknya, Inter Milan tampil sebagai representasi generasi matang. Nerazzurri hadir dengan skuad usia rata-rata 29,5 tahun. Pemain seperti Acerbi, Mkhitaryan, hingga Sommer jadi tulang punggung. Hanya tiga pemain tergolong muda: Yann Bisseck (24), Kristjan Asllani (23), dan Nicola Zalewski (23).
PSG Vs Inter: Trofi Pertama atau Tambahan Keempat?
PSG vs Inter bukan sekadar partai final. Les Parisiens mengincar gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub. Kegagalan pada 2020 masih jadi luka yang ingin dibalas. Di sisi lain, Inter Milan memburu trofi keempat, terakhir kali diraih pada 2010 di bawah Jose Mourinho.
Perjalanan keduanya menuju final terbilang dramatis. PSG menyingkirkan Arsenal lewat agregat 3-1, tampil dominan sepanjang dua leg. Sedangkan Inter harus berjuang hingga adu penalti dan akhirnya menang 7-6.
Final ini seolah jadi panggung dua dunia. Anak-anak muda Paris menantang para senior Inter Milan. Tidak ada jaminan siapa lebih unggul. Namun satu hal pasti, laga ini akan sarat emosi, energi, dan ambisi.
Siapa yang Akan Bersinar?
Mampukah pengalaman Inter Milan membungkam agresivitas PSG? Atau justru generasi muda Les Parisiens menciptakan mimpi buruk bagi para veteran?
PSG vs Inter bukan sekadar perebutan gelar. Ini benturan generasi di panggung tertinggi sepakbola Eropa. Satu malam, satu trofi, satu sejarah akan tercipta.
Bagi PSG, laga ini jadi kesempatan mencetak sejarah. Gelar Liga Champions perdana ada di depan mata. Sebaliknya, Inter Milan membidik trofi keempat, terakhir kali diraih pada 2010.