Liputan Bola Terkini – Malam itu, angin dingin London menyapu Emirates Stadium dengan keras ribuan pendukung Arsenal bersiap menyaksikan PSG. Sekali lagi menghadapi kutukan lamanya di tanah Inggris. Semifinal Liga Champions 2024/2025 mempertemukan dua kekuatan besar dengan sejarah penuh luka yang belum terhapus. Bagi PSG, bertarung melawan klub Inggris selalu terasa seperti berjalan di atas pecahan kaca.
Dalam 35 pertemuan sebelumnya, mereka mencatat 15 kekalahan—rekam jejak yang terus menghantui. Namun kini, PSG datang dengan semangat baru, energi segar, dan tekad menuntaskan dendam lama. Rabu, 30 April 2025 pukul 02.00 WIB, menjadi malam penentuan. Mampukah PSG menepis mimpi buruk itu, ataukan Arsenal kembali memperpanjang derita mereka? London pun siap menyaksikan drama paling bergengsi musim ini.
Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh
Sejak pertama kali berhadapan dengan klub Inggris, PSG selalu diliputi ketidakpastian. Dari 35 laga, hanya 11 kemenangan yang mampu mereka raih, sembilan kali imbang, dan 15 kali harus menyerah, dengan selisih gol negatif: 46 gol berbanding 51 kebobolan. Ketika bermain tandang, catatan mereka lebih kelam. Dari 18 kali melawat ke Inggris, hanya empat berakhir manis, dan sepuluh kali membawa kekalahan pulang.
Bagi PSG, setiap kunjungan ke Inggris bukan sekadar pertandingan, tetapi pertarungan melawan nasib. Kini, Emirates Stadium menjadi tantangan berikutnya.
Musim Ini, Nafas Baru di Paris
Tetapi musim ini, ada tanda-tanda kebangkitan di Paris. Meski sempat tumbang 0-1 dari Liverpool di kandang sendiri, PSG berhasil membalas dengan kemenangan lewat adu penalti dramatis di Anfield. Pada babak perempat final, Aston Villa sempat mengancam langkah mereka. Namun, kemenangan 3-1 di Parc des Princes cukup untuk membawa mereka lolos meski kalah tipis 2-3 di Birmingham.
Duel melawan Arsenal akan menjadi laga ketujuh PSG menghadapi klub Inggris musim ini—sebuah perjalanan panjang yang belum berakhir. Sebelumnya, PSG menderita tiga kekalahan knockout beruntun dari klub Inggris. Kekalahan dari Manchester City di semifinal 2020/2021 masih membekas kuat.
Kini, catatan mereka lebih seimbang di fase gugur: lima kemenangan dan lima kekalahan. Sebuah perbaikan kecil yang berarti besar. Kemenangan atas Manchester City di fase grup, serta Liverpool dan Aston Villa di fase knockout, menunjukkan bahwa PSG telah banyak belajar dari luka masa lalu.
Sejarah Berat di Babak Semifinal
PSG bukan pendatang baru di semifinal Liga Champions. Ini adalah kelima kalinya mereka sampai di fase ini, namun dalam empat kesempatan sebelumnya, tiga kali mereka gagal melangkah lebih jauh. Satu-satunya kesuksesan mereka terjadi pada tahun 2020 saat Marquinhos membuka jalan ke final dengan kemenangan 3-0 atas Leipzig di Lisbon. Setelah itu, semifinal lebih sering berakhir dengan kekecewaan, termasuk kekalahan dua kali dari Dortmund musim lalu. Kini, mereka datang dengan tekad membara untuk mengubah sejarah.
Mimpi Menjadi Legenda Prancis
Jika berhasil mengatasi Arsenal, PSG akan menjadi klub Ligue 1 ketiga yang dua kali mencapai partai final, mengikuti jejak Marseille dan Reims. Pada musim 2019/2020, mereka sudah hampir menggapai puncak sebelum dihentikan Bayern Munchen. Kini, peluang emas itu datang lagi. PSG tidak hanya mengusung harapan Paris, tetapi juga membawa martabat sepak bola Prancis ke Emirates Stadium.
Mencoba Membalikkan Nasib
PSG sudah memenangkan 22 dari 46 pertandingan terakhir mereka di kompetisi Eropa. Sebuah konsistensi mulai terbangun, walau bayangan kekalahan tetap membayangi. Dalam laga tandang Liga Champions, mereka mengoleksi 18 kemenangan dari 39 laga terakhir, termasuk empat kemenangan berturut-turut sebelum akhirnya terhenti di markas Aston Villa. Menghadapi Arsenal, semuanya kembali ke titik awal. Inilah malam penentuan: apakah PSG mampu mengalahkan sejarah buruk mereka, atau harus kembali mengenang pahitnya tanah Inggris?