Liputan Bola Terkini – Mohamed Salah menutup pertandingan di Anfield dengan ekspresi lega. Ia tersenyum, bertepuk tangan ke empat sisi stadion, lalu sempat menyentuh lambang Liverpool di dada. Momen itu hadir tepat setelah Liverpool menaklukkan Brighton 2-0, dalam laga yang nuansanya terasa jauh melampaui urusan tiga angka.1
Di balik kemenangan tersebut, tanda tanya soal masa depan Salah masih menggantung. Sepekan sebelumnya, penyerang asal Mesir itu sempat melempar pernyataan tajam yang memanaskan spekulasi: bagaimana relasinya dengan pelatih Arne Slot, serta kemungkinan pergi pada Januari.
Namun ketika bola bergulir, gambarnya berbeda. Masuk sebagai pemain pengganti, Salah bermain dengan energi seperti seseorang yang ingin menegaskan sesuatu—kepada suporter, kepada pelatih, dan mungkin kepada dirinya sendiri.
Kembali ke Skuad Setelah Ketegangan
Nama Salah kembali masuk daftar pemain Liverpool hanya beberapa hari setelah ia tak dibawa dalam perjalanan Liga Champions ke markas Inter Milan. Keputusan itu disebut terkait luapan emosinya setelah pertandingan melawan Leeds United, ketika gestur dan sikapnya memunculkan sinyal bahwa hubungan dengan Arne Slot sedang tidak baik-baik saja.
Menjelang duel kontra Brighton, suasana internal kabarnya mulai mencair. Ada pembicaraan yang lebih positif antara Salah dan Slot di pusat latihan, sehingga pintu kembali terbuka—meski statusnya masih dari bangku cadangan.
Seolah ada “gencatan senjata”, tetapi masalah dasarnya belum benar-benar hilang. Salah jelas tak ingin terus jadi opsi kedua. Sementara Slot, setidaknya pada fase ini, belum menempatkan pemain 33 tahun itu sebagai pilihan utama dalam susunan terbaiknya. Di titik itu, konflik kepentingan Liverpool terlihat terang.
Dampak Instan, Performa yang Punya Makna
Rencana berubah lebih cepat karena Joe Gomez mengalami cedera hamstring. Slot kemudian memasukkan Salah, sambil menggeser Dominik Szoboszlai mengisi posisi bek kanan. Saat nama Salah muncul di papan pergantian, Anfield menyambutnya dengan sorakan yang keras—seolah stadion ikut bicara.
Tak butuh waktu lama, Salah langsung memberi pengaruh. Ia menciptakan peluang untuk Alexis Mac Allister, lalu ikut terlibat dalam transisi cepat yang hampir saja berujung gol. Ritme serangan Liverpool terlihat lebih hidup dan mengalir, terasa lebih lancar dibanding beberapa laga sebelumnya.
Yang juga mencuri perhatian: kerja defensifnya. Salah beberapa kali terlihat sprint mundur sampai area pertahanan sendiri, menutup ruang, ikut mengamankan sisi belakang. Itu seperti jawaban langsung terhadap kritik musim ini yang sering menyoroti minimnya kontribusi bertahan darinya.
Assist, Rekor, dan Catatan Sejarah Baru
Puncak kontribusi Salah hadir lewat assist untuk gol kedua Liverpool. Dari situasi sepak pojok, umpannya disambut sundulan Hugo Ekitike yang mengunci kemenangan 2-0.
Assist tersebut sekaligus membawa Salah menorehkan catatan baru: ia kini menjadi pemain dengan keterlibatan gol terbanyak untuk satu klub di Premier League, melampaui rekor Wayne Rooney.
Secara total, Salah sudah menorehkan 277 kontribusi gol untuk Liverpool—188 gol dan 89 assist. Angka itu makin menegaskan alasan banyak pendukung masih melihatnya sebagai aset vital klub.
Selama delapan tahun di Anfield, ia mengumpulkan trofi, meraih penghargaan individu, dan jadi bagian penting dari banyak momen yang melekat di benak publik Merseyside.
Sikap Salah dan Pernyataan Tegas dari Pelatih
Di mixed zone usai pertandingan, Salah tidak banyak membuka suara. Dengan senyum, ia menolak permintaan wawancara sambil melontarkan candaan singkat. Setelah itu, ia menyempatkan diri berbincang dengan James Milner, mantan rekan setim yang kini berseragam Brighton.
Arne Slot, sebaliknya, tampil lugas dalam konferensi pers setelah laga. Ia menekankan bahwa situasi internal sudah kembali terkendali.
“Bagi saya, tidak ada masalah yang perlu diselesaikan. Sekarang dia sama seperti pemain lain. Saya tidak pernah membicarakan apa yang saya diskusikan dengan pemain, dan saya tidak akan membuat pengecualian sekarang,” ujar Slot.
Slot juga menambahkan bahwa Salah masuk skuad dan dimainkan saat tim butuh pergantian cepat—serta tampil seperti yang diharapkan banyak orang.